Selasa, 22 Februari 2011

…percaya…

It’s not about how much love you have in the beginning, but how much love you build till the end.

-Unknown

meyakinimu seperti kau meyakiniku



percaya.

satu kata yang sangat susah untuk dijalankan.

salah seorang sahabat saya sampai pernah berkata bahwa, “masih ada kata yang lebih tinggi diatas kata cinta, yaitu percaya.”

soalnya, orang bisa dengan mudah berkata, “aku cinta kamu,” dan sejenisnya

tapi tak mudah mempercayai seseorang. bahkan untuk mempercayai orang yang kita cintai sendiri.

hayo ngaku, pasti diantara kalian pernah kan tidak percaya dan berprasangka buruk sama pasangan? kayak misalnya:

“Masa sih dia cinta beneran sama aku?”

“Jangan-jangan dia jalan sama cowok lain”

“Jangan-jangan aku hanya pelariannya saja”

“Seberapa besar sih cintanya?”

“Bisa nggak sih hubungan ini dilanjutkan?”

dan semacamnya.

yap… saya juga pernah mengalaminya kok.

hmm… menurut saya, pertanyaan-pertanyaan ragu semacam itu muncul karena kurangnya atau bahkan tidak adanya rasa percaya pada pasangan.

kalau saja kita bisa tulus meyakininya dan percaya pada pasangan, seharusnya pertanyaan seperti itu tidak akan muncul.

iya, iya… saya tahu. Kalian pasti mikir, “Ah, ngomong kayak gitu sih gampang. tapi menjalaninya itu yang susah.”

saya juga susah banget kok menjalaninya.

rasanya nih ya, pertanyaan semacam itu berputar-putar menghantui kepala saya.

saya ngomong begini bukan tanpa sebab.

soalnya, dulu… saya sempat sangat meyakini sesuatu, tapi ternyata yang saya yakini itu tidak sesuai harapan saya. makanya, saya sempat down, dan susah untuk bisa percaya lagi.

Namun, dalam perjalanan hidup ini *tsaahh, gaya amat*, saya menyadari bahwa

terkadang, yang kita inginkan bukanlah yang kita butuhkan

mungkin memang jalan hidup saya tak berujung pada sesuatu yang dulu sangat saya yakini itu.

dan pelan-pelan… saya mencoba bangkit kembali

sebab, saya sudah lelah terluka *masih ingat, sumpah saya di postingan worth it? bahwa barang siapa yang mau melateni(menghibur) saya, dialah jodoh saya?*

dan saya berdoa. di tiap doa saya, saya berharap diberi seseorang yang mampu menelateni saya.

saking lelahnya, saya sampai berkata seperti itu.

dan yang membuat saya terkesima adalah

doa saya didengar.

dia datang dan masuk dalam kehidupan saya.(dia dengan lugunya nembak saya,.,.wahahahaha kocak bangat,.)

sayangnya, lagi-lagi saya tidak bisa percaya begitu saja.

sampai akhirnya… saya tersadar sesuatu.

masa lalu biarlah berlalu. Life is go on.(titanis kaliii)

and we cant turn back time, rite?

Kata-kata dari dia menyadarkan saya.(luka yang mendewasakan)

dia sangat menghargai saya dengan meninggalkan masa lalunya. dia sudah mau meyakini dan percaya pada saya.

saya juga harus bisa menghargainya dan meninggalkan masa lalu saya.

***

buatmu,

terima kasih telah menelateni saya dengan semua perhatianmu

terima kasih memahami saya yang suka cuek dan seperti ini(asuuuu)

terima kasih telah menyadarkan saya.

kita sama-sama pernah merasakan sakitnya masa lalu. tapi itu adalah masa lalu. biarlah itu menjadi masa lalu. dan sekarang saatnya kita menatap masa depan.

saya akan berusaha memahamimu juga

saya sangat menghargaimu.

saya tidak bilang ini akan mudah. tapi kita pasti bisa menjalaninya

dan satu yang harus kamu tahu pasti.

saya percaya dan meyakinimu, seperti kamu percaya dan meyakini saya.

dia adalah masa lalu saya. sedangkan kamu adalah masa kini dan masa depan saya. dan saya harap bisa untuk selamanya.

ditulis tanggal 22 Maret 2011, dalam keremangan malam,

xoxo,

(hil)

PS: jangan pernah menyerah menelateni saya ya
CAPE SAYA NGETIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar