Rabu, 06 Oktober 2010

…ketika…

Ketika hati ini tetapkan pilihan,
adakah kuasa diri tuk coba abaikan?
Selalu kukatakan, engkaulah yang terjaga.
Dalam setiap langkah kau tuntun mimpiku.
Meski waktu datang dan berlalu,
kau takkan lekang dan terganti.
Selamanya…
(Selamanya by Diva Gianina, lirik by Raditya Dika, Ost Kambing Jantan)

Dengerin deh lagu ini…
Simpel. Tapi lirik sama musiknya keren banget.
Jadi inget filmnya nih.
Emang nggak selucu novelnya sih.
Tapi aku suka banget sama adegan pas Kebo mau diputusin sama Dika.
Pas Kebo menitikkan airmatanya sambil nyanyi lagu ini, trus si Dika mengecup kepalanya dengan sayang “cup” trus meluk Kebo dan baikan deh…
Disitu ekspresi Herviza paaasss banget.
Apalagi waktu ada si Ine yang supercantik udah ngelambai2in tangannya ke Dika.
Tapi Dika lebih milih Kebo. Yang memang kekasihnya. Sejak awal. Yang selalu menemani harinya. Nggak peduli betapa cantik atau menariknya si Ine. Kebo tetap yang terpilih.

Hmmm..
Ngerasa nggak sih, Disaat kita udah penat banget sama pasangan, udah mulai ngerasa ada yang ‘beda’, mulai muncul jurang, jarak, atau apapun istilahnya itu,
Rasanya pengin pisaaah aja.
Pengin teriak, “putus ah, gue capek”
Atau malah tertarik sama ‘dia’ yang lain yang lebih menarik
Belum lagi kalau yang ‘lama’ kembali hadir…
Wih… rasanya…

Padahal kalau mau dipikir dengan kepala dingin.
Saat mengingat lagi saat manis bersamanya.
Saat mengapa kita memilihnya.
Saat suka, duka, berdua.
Ingat janji manis berdua.
Kenapa nggak dicoba memperbaiki dulu?
Apapun masalahnya.
Bosan? Ya dibikin variasi.
Pasangan udah ‘beda’ dari yang dulu? Bilang aja terus terang dan coba kompromikan apa mau kita.
Ada pihak ketiga? Ingat lagi segala kelebihan pasangan. Ingat, rumpun tetangga emang lebih hijau. Yang terlihat baik belum tentu baik.

Hmmm…
Kadang bahkan kita bisa saja ngerasa “rugi ah, pacaran sama dia”
Tapi, seperti kata seorang sahabat,“Emangnya cinta mandang untung rugi ya? Ngitung untung rugi? Nggak kan?”
Iya ya…
Kalau udah cinta, nggak ada lagi istilahnya siapa untung siapa rugi…
Segala sesuatu emang ada opportunity cost-nya kan?
Ada ‘harga’ yang harus dibayar ketika kita ingin mendapatkan sesuatu.
Dan cinta lebih dari sekedar untung-rugi.
Kita bukan mau jualan kan?
Ada hal-hal yang tak dapat terganti dengan uang dan pengorbanan.
Salah satunya, kebahagiaan saat melihat orang yang kita sayangi bahagia =)

….
….
Meski waktu datang dan berlalu,
Tetaplah langkahkan kaki bersamaku,
Karena ternyata memang hanya kamu,
Milikku satu,
cipoaku
Sincerely yours,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar